Minggu, 16 Februari 2020

KRITIK ‘INTERPRETATIF’ ARSITEKTUR PADA GEDUNG SAMPOERNA STRATEGIC JAKARTA





ABSTRAK 
Gedung Sampoerna Strategic Square terletak merupakan bangunan yang memiliki nilai tinggi arsitekturnya, dengan nuansa klasik dan megah.  Gedung Sampoerna Strategic Square terletak di jantung Kota Jakarta dengan bentuk dua gedung yang mencakar langit. Dengan menggunakan sebuah  metode kritik interpretatif penulisan ini di tujukan untuk menafsirkan bagaimana Gedung ini menjadi perkantoran dengan penyewa yang sebagian besar adalah multi-national company. Pendekatan green building yang dilakukan oleh Sampoerna Strategic Square antara lain melalui penggantian appliances khususnya untuk water fixture, dan melakukan water treatment yang hasil recycle-nya digunakan pada lansekap dan cooling tower.

Kata Kunci : Sampoerna Strategic Square, green building,

PENDAHULUAN

Berarsistektur tinggi, megah, klasik, dengan kubah kaca diantara dua gedung yang tinggi merupakan ciri Khas dari Gedung Sampoerna Strategic Square. Terletak di jantung Kota Jakarta di jalanan paling termahal dan terpadat di Indonesia yaitu Jalan Jenderal Sudirman. Sampoerna Strategic Square salah satu gedung ikonik dengan desain bangunan yang mewah. Di balik kemewahannya tersebut, bangunan tersebut mengarah kepada arsitektur neo klasik yang bisa dilihat dengan digantinya plaza yang luas di bagian depan, yang sebelumnya digunakan sebagai ruang interaksi public menjadi taman tertutup pagar yang luas dengan gaya Victorian.

TINJAUAN KRITIK ARSITEKTUR
Kritik dalam arsitektur merupakan rekaman dari tanggapan terhadap lingkungan buatan. Beberapa metode konvensional yang digunakan dalam merekam tangapan dari para kritikus antara lain: kritik normatif, kritik interpretatif dan kritik deskriptif . Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain.





METODE PEMBAHASAN
Pembahasan ini akan mengikuti metode interpretatif, yaitu menggunakan metode Kritik Evokatif. Evoke sendiri berarti menimbulkan dan membangkitkan. Ungkapan sebagai pengganti cara kita mencintai bangunan. Menggugah pemahaman intelektual kita atas makna yang dikandung bangunan. Membangkitkan emosi rasa kita dalam memperlakukan bangunan.
Kritik Evokatif adalah kritik yang membangkitkan rasa, menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).

PEMBAHASAN
Bangunan ini secara desain juga memiliki keunikan tersendiri. Desainnya seperti bangunan Eropa klasik dengan taman yang bertema senada dengan bangunanya. Teknologi bangunan hijau yang diterapkan adalahaspek mendaur ulang sumber daya yangada yaitu air kemudian digunakan untuk perawatan lansekap dan cooling tower. Selain itu dilakukan upaya pemisahan sampah sehingga pengolahannya lebih mudah dan tidak mencemari lingkungan.

Gedung South dan North Tower
Dengan warna cokelat dan menjulang tinggi yang terbagi dalam 2 area gedung yang mencakar langit yang terletak dijantung kota terpadat yaitu jalan jendral sudurman.




Atrium
Hall yang berkonsep megah elegan ini memberikan sebuah konsep yang mewah dan hall ini mampu menampung 2000 orang untuk sebuah acara.







Garden
Taman yang tertata rapi dengan berbagai macam bunga yang membuat suasana Gedung makin green sehingga menjadikan gedung ini masuk dalam jajaran gedung yang bersifat go green.










Melati Room
Ruang yang bernuansa exclusive yang terlihat sangat mewah dan elegan tidak akan kecewa apabila dipersiapkan untuk tamu yang sangat istimewa. Ruangan ini juga memiliki sikologi warna yang sangat nyaman dan berkapasitas Sembilan orang dengan nuansa arsitek italia dengan perabotan kelas dunia.



Amphitheater
Ruangan serba guna ini yang memiliki nilai arsitek yang baik dan bias juga dipergunakan sebagai balai pertemuan, konferensi atau seminar yang kapasitasnya 50 orang yang terletak dilantai 28 dari gedung sampoerna strategic square.











Club House
Desain yang mewah berarsitek elegan klasik yang di fungsikan untuk acara tertentu dengan  tatanan meja bilyard dan berbagai interior berkapasitas 100 tamu yang terletak di lantai 31 gedung sampoerna strategic square.













Function Room
Ruangan ini simple dan baik untuk fungsinya .Digunakan sebagai tempat pertemuan dan sekaligus sebagai tempat  pembelajaran materi yang focus, dan nyaman.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KRITIK ‘INTERPRETATIF’ ARSITEKTUR PADA GEDUNG SAMPOERNA STRATEGIC JAKARTA

ABSTRAK   Gedung Sampoerna Strategic Square terletak merupakan bangunan yang memiliki nilai tinggi arsitekturnya, dengan nuansa kl...